Langsung Gas! Kementerian Investasi Genjot Hilirisasi demi Ekonomi RI

Rabu, 5 Mei 2021 06:02 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Selepas dilantik jadi Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia langsung bergegas. Dia menyatakan Kementerian Investasi mendorong hilirisasi untuk industri yang hendak berbisnis di Indonesia. Semuanya ada empat sektor yang menjadi fokus pemerintah.

Selepas diresmikannya Kementerian Investasi pada Rabu (28/04) yang menobatkan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi, lembaga tersebut langsung bergegas. Tak mau berlama-lama, Bahlil menyatakan bahwa lembaga yang dinaunginya yakni Kementerian Investasi dorong hilirisasi untuk industri yang hendak berbisnis di Indonesia. 

Bahlil menjabarkan, terdapat empat sektor usaha yang akan menjadi fokus pemerintahan serta Kementerian Investasi dorong hilirisasi. Pertama, sektor kesehatan yakni dengan membangun pabrikan bahan baku obat-obatan untuk menekan laju impor. 

Kedua, infrastruktur melalui pemanfaatan sumber daya asli dalam negeri untuk bahan baku. Ketiga, industri otomotif mengingat komponen mobil mayoritas merupakan bahan impor. Dan yang terakhir adalah sektor industri pertambangan. 

“Hilirisasi tambang dan mobil, kami mengatakan bahwa proses rencana desain dari ore nikel sedang on the track. Investor tidak boleh lagi ekspor ore miliknya. Maka dari itu, sebentar lagi Indonesia akan menjadi pusat industri baterai dunia,” kata Bahlil. 

Menteri Investasi tersebut mencatat, setidaknya ada dua perusahaan yang akan mendukung berdirinya pabrik baterai listrik di Indonesia. Pertama, Contemporary Amperex Technology Co. Limited atau CATL yang akan membangun industri baterai terintegrasi dengan nilai FDI (foreign direct investment) mencapai US$5,2 miliar. Lalu yang kedua, LG Energy Solution Ltd dengan nilai investasi sebesar US$9,8 miliar dan akan membuat hal serupa dengan CATL. 

Bahlil juga tak segan mengingatkan bahwa untuk memudahkan para investor dalam menjalankan usahanya, dibutuhkan kemudahan perizinan investasi. Oleh sebab itu, pemerintah menerbitkan Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja yang akan memberikan percepatan perizinan, efisiensi dana, kepastian, dan transparansi.

Dirinya juga menambahkan, Kementerian Investasi dorong hilirisasi dan ekonomi investasi tidak hanya di Pulau Jawa namun juga di luar Pulau Jawa. Menurutnya, dengan sebaran investasi yang merata maka akan terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

Berdasarkan pemaparan Bahlil, adapun di akhir tahun ini, Kementerian Investasi akan menargetkan nilai dana investor yang terkumpul sebanyak 900 triliun rupiah. Hingga kuartal I-2021, realisasi investasi telah mencapai Rp219,7 triliun yang rupanya tumbuh 4,3% year on year (yoy).

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content

test

Rabu, 17 Juli 2024 08:22 WIB

img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Peristiwa

Lihat semua